Pulau Jawa telah mengalami perubahan fisik secara besar-besaran. Kondisi ini menyebabkan banyak ruang usaha terbuka seperti hutan atau lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi kawasan industri dan daerah hunian. Akibatnya, banyak satwa liar, termasuk walet mencari habitat baru untuk bertahan hidup.
Beberapa daerah lain di luar jawa seperti Palembang, Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok, dan Sumbawa ini mulai ramai dibangun gedung walet. Kondisi dan keadaan alam di pulau-pulau tersebut masih menyediakan ruang terbuka yang relatif lebih luas, iklim makro yang sesuai, dan pakan alami yang melimpah dibandingkan denan keadaan di Pulau Jawa. Hal ini tidaklah masalah, karena para pebisnis walet akan terus mengikuti kemanapun walet menetap. Beberapa daerah yang berpotensi untuk di jadikan areal bisnis saeang walet sebagai berikut:
- Sulawesi Utara : Malayang
- Sulawesi Selatan: Kota Makasar
- Maluku : Halmahera, Loloda dan Wasile
- Bali
- Lampung : Teluk Betung, Metro, Labuan Maringgai, Sribawono, Gading Rejo, Gedong Tataan, dan Pringsewu
- Palembang : Pulau Makarti Jaya kab Banyuasin.
- Pulau Bangka: Pangkal Pinang, Sungai Liat, Tempilang, Jebus, Mentok, dan Tobali
- Kalimantan : Mulai dari Pontianak sampai ketapang.