Thursday, September 29, 2011

Tablet Motorola 7 Inci Menjadi Penerus XOOM?

Muncul sebuah foto penampakan tablet yang diguna akan menjadi tablet terbaru dari Motorola penerus Xoom. Tidak ada informasi resmi mengenai nama dari tablet ini. Namun yang pasti tablet ini memiliki layar 7 inci dan memiliki bentuk yang lebih tipis daripada Xoom 10 inci. Selain itu, informasinya tablet ini akan berada di pasaran pada Februari tahun depan.

Mengenai OSnya, tablet ini menggunakan OS Android. Namun tidak terlalu jelas Android apa yang digunakan. Selain itu terdapat pula port micro USB dan micro HDMI.
(sumber : http://www.beritateknologi.com)

Remote Control Bertenaga Surya

Teknologi Terbaru : Remote Control Bertenaga Surya, Remote control. Apa yang ada dipikiran sobat ketika membayangkan benda ini? Sebuah benda berteknologi berukuran agak panjang dan tipis yang memiliki banyak tombol, serta menggunakan dua buah baterai untuk mengendalikan sebuah pesawat televisi. Tapi apa jadinya jika benda yang ada dipikiran sobat tersebut tidak memiliki baterai dan tombol layaknya seperti yang sobat biasa gunakan? Tentunya tidak bisa digunakan alias hanya akan menjadi benda yang berada diantara tumpukan sampah dirumah sobat. Tapi tidak demikian halnya dengan remote control yang satu ini. Sebuah remote control yang dikembangkan oleh Murata, perusahaan tekonologi asal Jepang yang bekerjasama dengan Universitas Kansai ini tidak mengharuskan penggunanya memencet tombol. Waw... Menambah daftar teknologi terbaru yang akhir-akhir ini bermunculan.

Remote Control Bertenaga Surya

Remote control yang menggunakan perangkat yang diberi nama Leaf Grip ini mampu mengendalikan pesawat televisi ataupun perangkat elektronik lain dengan membengkokkan dan menggerakkan remot dengan berbagai cara.

Sebuah alat yang diklaim sebagai puncak hubungan manusia dengan mesin ini memiliki desain konseptual baru dan mempunyai spesifikasi lintasan sensor pada kedua ujung kutub yang dihubungkan dengan sebuah plat yang terbuat dari film Pizoelektrik. Film tersebut terbuat dari bahan Kristal yang mampu menghasilkan aliran listrik. Ia juga dapat mendeteksi seperti gerakan.

Remote control ini menggunakan pigmen untuk mengosongkan elektron saat remot menerima cahaya dan dirakit dengan sebuah sel fotovoltaik yang mengubah cahaya ke listrilk untuk mengganti fungsi baterai. Sel fotovoltaik terletak bagian paling dalam, dengan diapit oleh film Piezoelektrik. Fotovoltaik merupakan panel aplikasi tenaga surya yang mampu menghasilkan aliran listrik. Untuk mencari saluran TV, remote cukup dibelokkan. Untuk mengatur volume, cukup bengkokkan remote.

Remot ini menggunakan sebuah pengembangan baru dari film pizoelektrik yang sangat transparan, organik dan bebas dari pyroelektrik, tanpa betarai.

Menurut jadwal, Murata akan melakukan ujicoba pada remote control ini selama eksibisi CEATEC Japan 2011, bulan depan. Ada yang berminat ke negeri 'Sakura' untuk melihat uji coba ini?
(sumber : http://www.priagoenks.com)

Monday, September 26, 2011

Tips dan Trik Memancing Ikan Bawal

 
Kolam ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) dapat dengan mudah kita jumpai di sekitar kita. Popularitas ikan ini memang tergolong sangat ‘benderang’ di negeri ini. Salah satu kunci kesuksesan ikan ini bahwa dia tergolong rakus dan tidak pilih-pilih makanan. Simpelnya, pemakan segala (omnivora). Apapun yang ada di dekat dia pasti disambar. Artinya makanannya gampang. Bahkan ada guyonan jika kita di dekat kolam bawal jangan sampai sandal jatuh ke kolam karena pasti akan koyak disambar bawal. Pertumbuhan ikan ini juga cepat dan ‘tahan goncangan’ jadi selain menguntungkan, para pembudidaya dan pemilik kolam dapat tidur dengan tenang karena kemungkinan rugi bisa diminimalkan. Tak heran bukan jika ikan ini menjadi begitu popular?

Lalu apa hubungannya dengan pemancing? Pertama karena ikan ini rakus dan memakan segala. Yang berarti mudah dipancing. Umpannya tidak repot dicari dan pasti dapat. Kita bisa memakai umpan yang mahal ataupun yang murah dan ya itu tadi, sandal pun jika Anda lempar ke kolam akan dia sambar. Alasan kedua tentu karena kolam bawal mudah ditemukan. Jadi kapanpun ingin mancing bawal pemancing tidak perlu menempuh perjalanan jauh. Sangat cocok bagi Anda yang memiliki waktu yang sempit. Dan terakhir perlawanan ikan ini juga dapat dikategorikan lumayan.

Mancing Dengan Cara Kasting
Memang, lagi-lagi, cara mancing bawal di kolam pemancingan dengan kasting memakai minnow ataupun spoon tidak sepopuler cara mancing tradisional. Dari puluhan pemancing yang membanjiri sebuah kolam bawal di hari libur misalnya, belum tentu satu diantaranya memancing dengan artificial lure.

Tapi jika ternyata Anda adalah satu di antara sekian banyak pemancing tradisional di kolam bawal itu yang memancing dengan artificial lure Anda tak perlu berkecil hati. Karena Anda juga pasti bisa ‘memanen’ bawal di kolam itu sama seperti mereka. Apalagi cara mancing Anda lebih cool. Jadi santai saja.

Layaknya kolam pemancingan, areal paling dalam atau lubang atau drop off-nya kolam biasanya terletak di tengah-tengah kolam. Ini sebenarnya dalam rangka fair play saat mancing di kolam sehingga dimanapun posisi pemancing berdiri mereka memiliki akses yang sama terhadap wilayah konsentrasi ikan.

Sebelum memulai kasting perhatikan dahulu kondisi permukaan kolam. Jika banyak tenggakan di kolam, maka umpan minnow pun sudah cukup karena itu artinya ikan banyak naik ke dekat permukaan. Tetapi jika sedikit tenggakan mungkin anda perlu memasang spoon atau deep diver minnow karena itu artinya ikan sedang dekat dengan dasar. Minnow atau spoon yang bisa dipakai antara ukuran 3 cm sampai 5 cm. Jangan lupa perhatikan kualitas hooks yang terpasang di minnow ataupun di spoon Anda. Jika yang terlalu murahan baiknya hook diganti dengan yang cukup baik agar tidak lempeng saat disambar bawal.

Piranti yang Anda butuhkan cukup yang kelas ringan. Joran kelas 1000, 2000 sudah cukup. Tali mono cukup kelas antara 6 lbs sampai 8 atau 10 lbs. Tapi tambahkan leader agak besar di ujung tali (sekitar 20 lbs) untuk menahan gigitan bawal. Jika semua piranti sudah siap di genggaman kemudian kastinglah sampai menjangkau areal ikan tersebut. Lebih baik jika bisa melewati areal itu. Tetapi karena kolam pemancingan biasanya ramai maka jangan memaksakan kasting jauh-jauh kecuali akurasi Anda sudah sangat baik. Karena jika akurasi Anda buruk dan sering menyangkut ke line orang non sport angler Anda biasanya akan diomongin atau diteriakin “Kalau mau mancing cara itu di laut saja!”. Atau yang lebih parah “Sok pamer nih.”

Kemudian setelah lure Anda menyentuh permukaan kolam, retrieve-lah ril dengan sangat pelan (untuk minnow) dan jika memakai spoon pertahankan pada kecepatan “asal tidak menyentuh dasar kolam”. Bersiaplah karena bawal pasti akan merespon umpan Anda lebih cepat dari yang Anda bayangkan. Anda tentu tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi sambaran. Gentak coy! Maka ikan pun akan pasrah tersangkut di lure Anda. Salah satu keasyikan tersendiri memancing bawal dengan artificial lure adalah ikan yang menyambar lure kita rata-rata ukurannya lebih besar dibanding yang menyambar umpan-umpan tradisional.

Menyenangkan bukan? Memang. Tetapi ini akan menjadi sulit dan menjadi acara “makan hati” jika kecepatan retrieve ril Anda terlalu cepat. Pokoknya asal jangan terlalu cepat dijamin bawal akan menyambar lure Anda dan bawal pun bisa bawa pulang sekaligus Anda akan menjadi seleb baru di pemancingan tersebut. Tentunya jangan lupa bertanya kepada pengelola kolam sebelum mancing ikan di kolam itu benar-benar ada atau tidak. Karena Anda tentu tidak mau dianggap sedang belajar melempar umpan bukan? Selamat kasting bawal
(sumber : http://fishing-maniak.blogspot.com)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons