Saturday, September 6, 2014

Transisi Kebijakan Ekonomi SBY ke Jokowi, Chairul Tanjung Sebagai Kunci

Pengamat Ekonomi dan Energi Hendrajit meyakini proses transisi pemerintahan seusai pemilu terutama dipengaruhi penyesuaian kebijakan ekonomi. Oleh sebab itu, peran Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung sangat vital.
CT, demikian sapaan menko, diyakini menjaga kepentingan Susilo Bambang Yudhoyono supaya diteruskan walau pemerintah di bawah kendali Joko Widodo. Hendrajit melihat, bos Trans Corpora itu merupakan pemain belakang layar penting dalam arsitektur ekonomi Indonesia 10 tahun terakhir.
Karenanya, Hendrajit tak kaget kalau CT akan ditunjuk menggantikan Jero Wacik yang kemarin mundur dari posisi menteri ESDM lantaran tersangkut kasus pemerasan dan rapat fiktif.
"Ini mau menunjukkan bahwa dalam konteks transisi ini SBY dalam bacaan saya, dilihat ini sebagai posisi darurat perang. Ini menggambarkan CT memang elemen penting dari transisi ini," ujarnya dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (6/9).
Hendrajit mengaku tidak perlu terkejut jika nantinya si anak singkong masuk dalam jajaran kabinet Jokowi-JK. CT berhasil menjalankan peran sebagai teknokrat perekonomian profesional sejak lama, sehingga mudah dipercayai rezim pemerintahan baru.
"Jadi enggak usah kaget, kalau dia nanti jadi menteri di kabinet Jokowi-JK, seperti juga kuntoro mangkusubroto atau beberapa pemain kunci lain," kata peneliti Global Future Institut ini.
Dalam diskusi yang sama, anggota komisi VII DPR, Satya W. Yudha mengungkapkan kehadiran Chairul Tanjung diperlukan untuk menentukan asumsi makro dalam tubuh APBN tahun anggaran 2015. Sebab, masa pemerintahan SBY tinggal 1,5 bulan lagi, sedangkan RAPBN harus diketok pada akhir September ini.
"Sehingga kehadiran CT kita perlukan untuk menentukan asumsi makro besok senin di DPR supaya pembahasan APBN yang harus diketok pada September akhir ini tidak meleset," kata Satya.
Dan, diakui oleh politisi Golkar ini bahwa CT memang cocok menjabat sebagai menteri ESDM sementara dibanding tokoh lain. Kendati demikian, Satya berharap fokus menko kalau memang ditunjuk jadi Plt Menteri ESDM, tetap pada penyelesaian RAPBN 2015.
"Memang dari seluruh menteri hanya dia yang paling cocok (jadi menteri ESDM sementara)," kata Satya.
[MERDEKA.COM]

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons