Saturday, September 6, 2014

Setelah Pelantikan, Jokowi akan Bahas Opsi Kenaikan Harga BBM

Presiden Terpilih Jokowi mengatakan, saat ini dirinya dan tim transisi belum mengkaji masalah opsi-opsi untuk rencana mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurutnya, hal tersebut baru akan dibahas setelah dirinya resmi menjabat sebagai presiden.


"Itu dibicarakan setelah pelantikan," ucap Jokowi di Kantor Transisi Jokowi-JK, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2014).

Juga termasuk hitungan kasar berapa jumlah anggaran subsidi yang akan dikurangi atau dihemat. Pria yang memiliki nama lengkap Joko Widodo itu juga menolak memberi komentar saat ditanya berapa lama ia akan menaikkan harga BBM setelah dilantik sebagai Presiden RI periode 2014-2019.

"Rahasia. Hehehe. Ya, kalau kita buka, ya jadi ramai dong," ucapnya singkat.

Beberapa waktu lalu, dalam pertemuan dengan Presiden SBY, Jokowi meminta kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi
untuk menekan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Jadi ini terus terang ingin saya sampaikan tadi malam. Memang secara khusus, saya meminta kepada Presiden SBY untuk menekan defisit APBN dengan menaikkan harga BBM," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis 28 Agustus 2014.

Namun, kata Jokowi, SBY menganggap saat ini kurang tepat untuk menaikkan harga BBM. Gubernur DKI Jakarta itu juga tak menyebutkan kapan harga BBM bersubsidi akan dinaikkan.

"Saya ini masih gubernur. Ini sekarang wilayahnya beliau (SBY). Beliau (SBY) menyampaikan bahwa saat ini kondisinya dianggap masih kurang tepat untuk menaikkan harga BBM. Kira-kira itu jawaban SBY," tambah Jokowi. (Yus)

Liputan6.com, Jakarta

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons