Tuesday, October 18, 2011

Menunggu Pergantian Menteri Sesegar Pagi

Siapa saja menteri yang diganti? Jawaban atas pertanyaan itu yang sekarang ditunggu-tunggu pemerhati informasi saat mengakses layanan media. Sayangnya, sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan adanya reshuffle kabinet sebulan lalu, jawaban itu belum kunjung muncul. Bahkan, hingga tiga hari menjelang tanggal pelantikan kabinet hasil reshuffle, Rabu, 19 Oktober 2011, masyarakat justru melihat Presiden SBY sibuk menambah personel kabinet dengan menunjuk beberapa wakil menteri baru.
Sejak pos wakil menteri dibentuk di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II dua tahun lalu, masyarakat tidak banyak mendapat informasi atas kinerja mereka. Apakah sepuluh kementerian yang memiliki wakil menteri berkinerja lebih baik atau minimal mencapai lebih tinggi dari harapan.
Kiprah beberapa wakil menteri juga jarang terdengar. Survei sederhana membuktikan, banyak pengusaha yang tidak kenal Alex Retraubun. Padahal, dia adalah wakil Menteri Perindustrian M.S. Hidayat. Apakah pembaca juga tahu siapa Lukita Dinasyah Tuwo? jika belum, semakin kuat pendapat bahwa Presiden SBY sampai saat ini gagal memberikan alasan yang rasional kepada masyarakat atas perlunya wakil menteri. Pada kondisi seperti itu, sayang sekali jika SBY malah menambah jumlahnya.
Jika di tahap reshuffle wakil menteri sudah mengecewakan, kini harapan tinggal pada tingkat menteri. Semoga dalam waktu tiga hari ke depan, bisa muncul nama anggota kabinet baru yang menjanjikan karena dikenal dengan reputasi kinerja yang baik di bidangnya. Serta, Presiden bisa tegas untuk memberhentikan menteri-menteri yang dinilai masyarakat tidak cakap menjalankan tugas.
Harapan seperti itu memang akan selalu muncul. Sebab, seperti pagi, aktivitas reshuffle kabinet selalu menjanjikan harapan. Jika pagi menyediakan kebugaran dan semangat untuk menuntaskan masalah sepanjang hari, reshuffle kabinet juga membawa harapan perbaikan atas masalah-masalah pemerintahan sampai berakhirnya masa jabatan Presiden SBY.
Karena bisa sesegar pagi, meski betapa bertele-tele itu berlangsung, masyarakat tetap bersabar dan memantau. Waktu menjemukan itu anggap saja seperti dini hari yang sebentar lagi berakhir dan tersisih oleh fajar menyingsing dan mentari menerangi bumi.
Sayangnya, sejarah tak bisa dibantah. Sudah empat kali reshuffle kabinet oleh Presiden SBY, kita sebagai rakyat berhak menilai, apakah reshuffle-reshuffle itu terasa sesegar, selega, dan sebugar pagi? Jika belum, marilah kita terima kenyataan bahwa hari-hari ini masihlah dini hari yang gelap, dingin, dan mulai menjemukan. Dan, mari kita himpun kekuatan untuk menciptakan pagi sendiri. Semoga keinginan kuat itu bisa kita tahan hingga 2014 nanti. (*) 
(sumber : http://www.radarjogja.co.id)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons